Sumbar Gawat!!! Maraknya Oknum (Kepolisian) Yang Melalukan Tilang Lalu Meminta Damai Ditempat.

 

Sumatera Barat sedang maraknya oknum kepolisian yang melalukan tindak tilang damai ditempat. Dengan alasan biar urusan tilang cepat diselesaikan, dibeberapa titik persimpangan jalan Kota Padang, Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, Kabupaten Padang Parimana hingga Kabupaten kota lainnya, sangat banyak oknum dari kepolisian melakukan tindak operasi tangkap tangan. Lalu memberikan solusi dengan membayar denda secara tunai ditempat, hal ini tentu mencoreng instansi kepolisian dimana slogan Polri mengayomi dan Melayani hanya sebatas simbol kepolisian yang baik, kenyataannya dilapangan dicoreng oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, mementingkan diri sendiri dan oknum yang melakukan damai ditempat itu sangat banyak.

Direktorat Lalu-lintas Polda Sumatera Barat harus melakukan evaluasi disatuan kepolisian lalu lintas di sumatera barat.  Sebagaimana penanggung jawab yang besar dan jabatan yang tinggi di Polda Sumatera Barat harus becus melakukan tindakan tilang sesuai dengan SOP yang berlaku. "Jangan seenaknya saja selaku aparat keamanan (Kepolisian) ditingkat Sumatera Barat menutup teling dan mata maupun batin sebagai pelayan rakyat" Ucap Moehammad Fajri selaku Pengurus DPD IMM Sumatera Barat.

Kepolisian yang melalukan tindak tilang lalu damai ditempat sangatlah jahat kepada bangsa terutama kepada rakyat terkhusus di Sumatera Barat. Selayaknya kepolisian harus membangun citra positif dan memberikan kesan yang baik kepada masyarakat guna mengembalikan kepercayaan masyarakat di Sumatera Barat, mengingat kasus (Oknum) kepolisian sedang banyak mencoreng nama baik instansi kepolisian masih marak terjadi, sehingga menimbulkan ketidak percayaan dimata rakyat di ranah minang khususnya. 

Hal ini jelas menjadi bahan evaluasi dan pengingatan kembali kepala Direktorat Lalu-lintas Polda Sumatera Barat agar menyampaikan kepada bawahannya di Satuan Lalu Lintas (Satlantas), maupun memberikan teguran secara lansung. Tutup Moehammad Fajri itu.