Penulis: Awaluddin Situmorang
(Mahasiswa semester akhir, miskin dan hanya punya kekuatan doa' orangtua)
Pernahkah kamu mendengar dua pernyataan yang saling
bertentangan tentang posisi tuhan ada dimana. Seperti, “Tuhan itu ada
dimana-mana” dan “tuhan itu bersemayam di atas Arsy”. Yang mengatakan “Allah
berada di atas Arsy” berdalil pada Qs. Al-Hadiid [57] ayat 4 sebagai berikut:
هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى الْاَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاۤءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيْهَاۗ وَهُوَ مَعَكُمْ اَيْنَ مَا كُنْتُمْۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌۗ
Terjemahan : Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Kemudian, Dia bersemayam di atas ʻArasy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar darinya serta apa yang turun dari langit dan apa yang naik ke sana. Dia bersamamu di mana saja kamu berada. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Yah jika
dilihat secara teks sih! Memang benar bahwa allah itu bersemayam di atas arsy
tapi, muncul pertanyaan baru jika Allah bersemayam di atas arsy, bagaimana
sikap Allah bersemayam apakah duduk seperti bertapa, atau duduk Santai kayak
bapak-bapak di kedai kopi atau bagaimana? Lalu, bagaimana dengan pernyataan
bahwa Allah ada dimana-mana? Apa dalil mereka yang berpendapat seperti itu? Dalil
mereka adalah Q.s Al-Hadiid [57] ayat 4, Q.s Al-Baqarah [2] ayat 115. Mereka yang
berpendapat bahwa Allah bersemayam di atas Arsy, hanya pada secuil ayatnya saja
tanpa melihat lanjutannya yaitu mereka terpatok pada “Dialah yang
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Kemudian, Dia bersemayam di atas
ʻArasy.” Padahal pada ayat lanjutannya terdapat allah mengatakan “Dia
bersamamu di mana saja kamu berada. Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” Dan inikan mengindikasikan
bahwa Allah Swt. berarti ada dimana-mana dong! Saya sebetulnya sependapat dengan
pendapat bahwa Allah ada dimana-mana.
Mari kita telusuri dua sifat Tuhan. Yang pertama ada Tanzih
dan Mukhalafatul Lil Hawaditsi. Tanzih artinya maha suci dari
segala sesuatu yang bersifat kurang, dan Mukhalafatul berarti tuhan
berbeda dengan makhluknya atau Laitsa Kamitslihi Sayiun. baik jika tuhan
itu maha sempurna maka manusia tidak sempurna. Jika
manusia tidak sempurna maka dia membutuhkan tempat untuk berlindung dan sebagainya.
Artinya sifat-sifat yang kurang pada manusia tidak ada pada tuhan salah satunya
Adalah Tuhan tidak butuh ruang (tempat) sehingga itu menjadi salah satu bukti
yang membuatnya berbeda dengan makhluknya.
Lalu
bagaimana dengan ayat Bahwa “ Allah berada di Arsy” jika kita lihat arti kata Arsy
yaitu singgahsana atau suatu ciptaan tuhan yang bisa diartikan dengan istana. Arsy
Adalah ciptaan tuhan yang dahulu daripada langit dan bumi diciptakan. Jika demikian berarti
tuhan bertempat pada ciptaanya sendiri? Jika
demikian, Allah sama dengan sifat ciptaannya dong! Allah membutuhkan tempat. Nah,
Allah kan Adalah dzat yang universal dan tidak terbatas. Sementara langit, bumi dan seisinya
terbatas. Andaikata Allah berada di langit, berarti dia terbatas. Karena menempati
sesuatu ciptaannya yang terbatas. Jadi, segala sesuatu yang terbatas maka dia
tidak mungkin ada di dua tempat dalam waktu yang bersamaan dong! Jika dia
berada di langit atau di arsy maka di tidak bisa berada dibumi bersama dengan
manusia yang menghuni bumi. Jika dia mau kebumi maka dia harus melakukan rotasi
atau perpindahan. Padahal Allah sendiri mengatakan pada Q.s Al-Hadid ayat 4 “dia
bersama kamu sekalian” dan Q.s Al-baqarah ayat 115 :
فَاَيْنَمَا تُوَلُّوْا فَثَمَّ وَجْهُ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
“Ke mana pun kamu menghadap, di sanalah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.”
Jika begitu, Allah Swt. ada dimana-mana. dia ada disetiap ruang dan waktu, dan tidak diruang dan waktu tertentu saja. tetapi istilah ada dimana-mana bukan berartii terikat dengan ruang dan waktu, karena ruang dan waktu merupakan sifat alam ini yang ciptaannya sendiri. melainkan dalam arti sifatnya Muhithun Bikulli Syai' (Allah Maha meliputi segala sesuatu) tidak ada yang lepas dari pengamatan Allah. Wallahu 'alam.......