Notification

×

Iklan

Iklan Fillo

basreng

Kader HMI Cabang Padangsidimpuan Mengkritisi Cabangnya Sendiri!!!

Sabtu, 14 Juni 2025 | Juni 14, 2025 WIB | 0 Views

 

Penulis: Awaluddin Situmorang
Kader HmI Komisariat Tarbiyah Cabang Padangsidimpuan-Tapsel

“Di mana pun kau berkiprah tak ada masalah, yang penting semangat keislaman dan keindonesiaan itu yang harus kau pegang teguh.” (Lafran Pane, pendiri Himpunan Mahasiswa Islam). kata-kata ini seolah menjadi pengingat bagi seluruh kader HmI untuk senantiasa bangkit dalam keterpurukannya. semangat keislaman artinya menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. kemudian semangat keindonesiaan adalah kader HmI ikut andil dalam setiap pergolakan bangsa yang befokus pada melindungi kepentingan rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta berbeperan dalam peradaban dunia tentunya dengan semangat kemerdekaan dan landasan kontitusi UUD 1945. kalimat Lafran Pane sungguh prolog yang bagus dan berbobot untuk kita resapi maknanya.


melihat langkah HMI mulai dari tingkat PB sampai Cabang Hari ini, rasa-rasanya tak ubahnya melenceng dari nasihat lafran pane. dalam hal ini penulis tak ingin masuk dalam ranah PB HmI sebagai pucuk atau Cabang sebagai batang. karena penulis berpendapat untuk memperbaiki HmI itu dimulai dari akarnya. coba bayangkan Jika akar itu tidak mendapatkan asupan yang cukup maka ini akan berdampak pada batang dan pucuk yang kurang sehat. Komisariat sebagai akar harus tetap mendapatkan asupan yang bergizi sehingga lahirlah kader yang mumpuni punya sikap kritis, sehingga dapat memperbaiki kesenjangan dan masalah-masalah yang terjadi. komisariat sebagai akar tentunya menjadi hal yang penting, karena dia menjadi rahim yang dapat melahirkan kader yang berkualitas. tentunya, dalam melahirkan kader yang berkualitas perangkat pengurus ditingkat komisariat menyuguhkan fasilitas dalam ranah pendukung guna menunjang kualitas intelektualitas dan kritis kader.


Di HmI cabang Padangsidimpuan terdapat Lima komisariat yang menjadi massa cabang itu sendiri. lima komisariat ini diharapkan ikut terlibat dalam berbagai tumbuh kembangnya konstelasi gerakan cabang itu sendiri. dalam konteks kata ikut terlibat disini artinya adakalanya komisariat mendukung kebijakan cabang apabila dia bersifat baik, namun ada juga kalanya komisariat mengkritisi kebijakan cabang jika dia dianggap kurang relevan dengan acuan dasar berorganisasi. 


banyak kejadian yang tidak ditangkap atau lima komisariat tidak berani mengkritisi masalah-masalah yang ada di HmI cabang padangsidimpuan salah satunya adalah masa kepengurusan cabang yang sudah berakhir. jika kita mengacu pada (ART Pasal 12 Point ke-5) maka seharusnya sebelum bulan Mei kemarin, HmI cabang Padangsidimpuan telah melaksanakan Konfercab tapi sayangnya itu tidak terjadi. ada apa gerangan, kenapa HmI cabang Padangsidimpuan-Tapsel tidak melaksanakan amanat konstitusinya? apa yang hendak dituju dengan menunda Konfercab? kenapa lima komisariat tidak vokal untuk mengkritisinya? MPKPC apa kabar?. Kabar burungnya HmI cabang Padangsidimpuan-Tapsel akan mengadakan Trining Raya apakah benar? jika benar apakah Komisariat sebagai Massa HmI cabang Padangsidimpuan harus ikut andil menyukseskannya? saya fikir sungguh sangat memalukan jika Komisariat ikut serta.


akhir kata akar yang sehat melahirkan pucuk yang sehat. YAKUSA.

 


×
Notifikasi

Subscribe NEWS.UIN

Tap Disini