Notification

×

Iklan

Iklan Fillo

basreng

Ketahanan Sosial di Tengah Gelombang PHK: Menghadapi Dampak dan Mencari Solusi

Jumat, 07 Maret 2025 | Maret 07, 2025 WIB | 0 Views

 


Seiring dengan cepatnya perkembangan teknologi yang mengakibatkan pola perubahan bisnis dan regulasi. Banyak perusahaan diberbagai sektor terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), dalam skala besar.

Fenomena ini bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan sudah menjadi trend global. Seperti halnya yang baru-baru ini terjadi di indonesia, PHK massal yang dilakukan sritex group perusahaan textil terbesar di indonesia. Hal ini, menuntut pekerja untuk terus beradaptasi dan mempersiapkan diri menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian. Sehingga menuai kekawatiran bagi mahasiswa lulusan strata 1 (S1).


"Sebagai mahasiswa yang sedang mempersiapkan diri memasuki dunia kerja, fenomena gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi belakangan ini menimbulkan kecemasan tersendiri. Bukan hanya bagi pekerja yang kehilangan pekerjaan, tetapi juga bagi kami, generasi muda yang akan segera menghadapi ketidakpastian pasar kerja". Ungkap penulis kepada media ini.


Yang menjadi pertanyaannya, bagaimana kita sebagai mahasiswa harus bersiap menghadapi masa depan yang penuh tantangan ini?

Dampak PHK bagi Mahasiswa dan Lulusan Baru

1. Persaingan Kerja yang Semakin Ketat

Dengan banyaknya pekerja berpengalaman yang terkena PHK, lulusan baru harus bersaing dengan mereka yang memiliki keterampilan lebih matang.

2. Ketidakpastian Karier dan Stabilitas Finansial

Banyak mahasiswa berharap mendapatkan pekerjaan tetap setelah lulus. Namun, di tengah tren PHK, banyak perusahaan justru melakukan efisiensi dan mengurangi perekrutan.

3. Tekanan Sosial dan Mental

Tidak sedikit mahasiswa yang mulai merasa cemas akan masa depan, terutama mereka yang telah mengeluarkan biaya besar untuk pendidikan, tetapi kini menghadapi realitas pasar kerja yang tidak menjanjikan.

Peran Universitas dalam Membantu Mahasiswa

Sebagai institusi pendidikan tinggi, universitas memiliki peran penting dalam menyiapkan mahasiswa menghadapi tantangan dunia kerja. Beberapa langkah yang dapat dilakukan universitas antara lain:

1. Mengembangkan Kurikulum yang Lebih Adaptif

Universitas perlu memastikan kurikulum yang diajarkan sesuai dengan kebutuhan industri saat ini. Mata kuliah berbasis keterampilan digital, kewirausahaan, dan analisis data harus lebih banyak diberikan untuk meningkatkan daya saing lulusan.

2. Meningkatkan Program Magang dan Kerja Sama dengan Industri

Universitas harus memperbanyak program magang, kerja sama dengan perusahaan, dan kelas praktis yang langsung melibatkan dunia industri. Hal ini akan membantu mahasiswa memperoleh pengalaman kerja nyata sebelum lulus.

3. Mendorong Mahasiswa untuk Berwirausaha

Melalui inkubator bisnis, program startup, dan pelatihan wirausaha, universitas dapat membekali mahasiswa dengan keterampilan membangun usaha sendiri. Ini akan mengurangi ketergantungan lulusan terhadap pekerjaan kantoran.

4. Menyediakan Bimbingan Karier dan Mentoring

Universitas harus lebih aktif dalam memberikan bimbingan karier, seperti seminar ketenagakerjaan, mentoring dengan alumni sukses, serta pelatihan CV, wawancara, dan strategi pencarian kerja.

5. Membangun Ekosistem Digital

Dengan perkembangan teknologi, universitas bisa membangun platform digital yang menghubungkan mahasiswa dengan peluang kerja, magang, atau proyek freelance.

Strategi Mahasiswa Menghadapi Tantangan Pasar Kerja

1. Mengembangkan Keterampilan di Luar Akademik

Gelar sarjana saja tidak cukup. Mahasiswa harus mulai mengasah keterampilan praktis seperti digital marketing, coding, desain grafis, dan analisis data, yang saat ini sangat dibutuhkan di dunia kerja.

2. Memanfaatkan Program Magang dan Freelance

Jangan hanya mengandalkan teori dari kampus. Pengalaman kerja sejak dini, baik melalui magang, kerja paruh waktu, maupun freelance, akan menjadi nilai tambah ketika melamar pekerjaan.

3. Membangun Jaringan dan Relasi Profesional

Networking sangat penting dalam dunia kerja. Mengikuti seminar, bergabung dengan komunitas profesional, serta aktif di LinkedIn dapat membuka peluang kerja yang lebih luas.

4. Mempersiapkan Diri untuk Wirausaha

PHK massal juga menjadi alarm bagi kita untuk mulai berpikir kreatif dalam menciptakan peluang sendiri. Membangun usaha kecil berbasis digital bisa menjadi alternatif yang menjanjikan.

5. Fleksibel dalam Memilih Karier

Di era disrupsi ini, karier tidak harus selalu berawal dari pekerjaan kantoran. Banyak peluang di sektor ekonomi digital, industri kreatif, dan startup yang bisa menjadi alternatif bagi lulusan baru.

Kesimpulan

Penulis menyimpulkan, gelombang PHK yang terjadi saat ini menjadi tantangan besar, tetapi juga bisa menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk lebih adaptif dan inovatif dalam menghadapi dunia kerja. Alih-alih takut akan ketidakpastian, kita harus mempersiapkan diri dengan keterampilan, pengalaman, dan mentalitas yang kuat.

Sementara itu, universitas memiliki peran strategis dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan, peluang magang, serta ekosistem yang mendukung kewirausahaan. Jika universitas dan mahasiswa bisa bersinergi dengan baik, maka tantangan ini bisa dihadapi dengan lebih optimis.

Sebagai generasi penerus, kita harus siap menghadapi era baru dengan kreativitas, fleksibilitas, dan semangat pantang menyerah. Karena pada akhirnya, mereka yang mampu beradaptasi akan tetap bertahan dan berkembang di tengah perubahan zaman.

×
Notifikasi

Subscribe NEWS.UIN

Tap Disini