Notification

×

Iklan

Iklan Fillo

basreng

"Menelusuri Gaya Kepemimpinan: Antara Proses, Lingkungan, dan Kelayakan Pemimpin"

Rabu, 11 Desember 2024 | Desember 11, 2024 WIB | 0 Views

    "Menelusuri Gaya Kepemimpinan: Antara Proses, Lingkungan, dan Kelayakan Pemimpin"

Penulis: Awaluddin Situmorang

    Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin dalam mengelola timnya dengan efektif, yang mencakup perilaku, nilai, dan metode yang digunakan. Gaya kepemimpinan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kepribadian, keterampilan, pengalaman, dan nilai yang dimiliki oleh pemimpin. Dalam fenomena yang terjadi saat ini, banyak orang yang berlomba-lomba untuk menjadi pemimpin, bahkan rela berjuang keras untuk memenangkan kontestasi tersebut. Namun, kita perlu menyadari bahwa pemimpin yang muncul dari komplotan tidak benar atau persekongkolan yang kotor tidak layak untuk memimpin. Mengapa? Karena proses yang dilalui sudah tercemar.

    Dalam teori behavioristik, dijelaskan bahwa ada hubungan antara lingkungan dan perilaku yang tampak pada manusia. Teori ini menggunakan pendekatan objektif dalam menjelaskan bahwa lingkungan yang baik—sopan, ramah, dan mendukung—akan menghasilkan perilaku yang baik pula. Sebaliknya, lingkungan yang buruk akan membentuk perilaku yang kurang baik. Oleh karena itu, lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan individu, terutama dalam hal tingkah laku.

    Berdasarkan teori di atas, seorang pemimpin seharusnya memiliki gaya kepemimpinan yang sesuai dengan karakter dan kondisinya. Terlepas dari gaya kepemimpinan yang digunakan, mari kita lihat beberapa jenis gaya kepemimpinan berdasarkan pengertian dan ciri-cirinya, sebagai berikut:

  1. Demokratis: Gaya kepemimpinan ini melibatkan partisipasi aktif dari anggota tim dalam pengambilan keputusan. Gaya ini menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif dan memperkuat ukhuwah.
  2. Otokratis: Gaya kepemimpinan ini mengambil keputusan secara tunggal, terutama dalam situasi genting.
  3. Birokratis: Gaya kepemimpinan ini umum digunakan dalam perusahaan atau organisasi pemerintah. Gaya ini cocok diterapkan di perusahaan besar.
  4. Paternalistik: Gaya kepemimpinan ini menggerakkan bawahan dengan pendekatan seperti hubungan bapak kepada anak atau abang kepada adik. Pemimpin dalam gaya ini biasanya hanya mendengar masukan dari orang-orang terdekatnya dalam pengambilan keputusan.

    Sekarang, setelah memaparkan berbagai gaya kepemimpinan, mari kita refleksikan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin di sekitar kita, baik dalam organisasi atau lainnya. Menurut saya, apabila kita mengadakan rapat, seharusnya hasil keputusan itu berada di tangan kita bersama, karena konteksnya adalah musyawarah. Namun, melihat fenomena di lapangan, tidak jarang intervensi dari senior-senior yang kita anggap sebagai panutan turut mempengaruhi.

Jika hal tersebut tidak terjadi, maka saya berpendapat bahwa kita telah berhasil mendapatkan pemimpin yang benar-benar layak untuk memimpin dan membimbing anggotanya dengan baik.

×
Notifikasi

Subscribe NEWS.UIN

Tap Disini