Newsuin.online – Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning (Faperta Unilak) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemajuan sektor pertanian dengan sukses menyelenggarakan Kuliah Umum Bertaraf Nasional Agribusiness Studium Generale bertema "Kontribusi Daerah Penghasil Sawit dalam Mewujudkan Kesejahteraan Petani di Indonesia" Selasa, 19 Februari 2025 di Aula Integrated Classroom Universitas Riau. Acara ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan akademisi, salah satunya Dwi Cahyono, Direktur Bidang Hukum dan Advokasi Bakornas Leppami PB HMI Periode 2024-2026, yang juga merupakan alumni Faperta Unilak.
Di bawah kepemimpinan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning, Dr. Amalia, S.P., MM, fakultas ini terus berupaya menghadirkan program-program akademik yang relevan dengan perkembangan industri pertanian nasional. Dr. Amalia menyampaikan bahwa kuliah umum ini menjadi langkah nyata dalam memberikan wawasan kepada mahasiswa dan masyarakat luas mengenai tantangan serta peluang dalam industri kelapa sawit.
Acara ini bertujuan untuk menggali lebih dalam peran strategis daerah penghasil sawit dalam meningkatkan kesejahteraan petani serta mewujudkan industri sawit yang berkelanjutan. Sebagai salah satu komoditas unggulan Indonesia, kelapa sawit memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dan menjadi sumber pendapatan bagi jutaan petani di berbagai daerah. Namun, berbagai tantangan masih dihadapi, mulai dari fluktuasi harga, akses pasar, tuntutan keberlanjutan, hingga kebijakan global yang mempengaruhi industri sawit. Studium Generale ini menghadirkan akademisi, praktisi industri, dan pemangku kepentingan untuk mendiskusikan langkah-langkah strategis guna meningkatkan kesejahteraan petani sawit di daerah penghasil utama.
Pembicara dan Pokok Bahasan
Acara ini menghadirkan narasumber ahli di bidang agribisnis dan industri kelapa sawit, termasuk:
- Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, M.Sc, Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Unila) sekaligus Ketua PP PERHEPI 2021-2024, yang membahas kebijakan pemerintah dalam mendukung kesejahteraan petani sawit.
Dwi Cahyono memberikan apresiasi terhadap Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning atas inisiatifnya dalam mengadakan kegiatan akademik yang memiliki dampak besar bagi dunia pertanian. “Kuliah umum ini sangat penting dalam meningkatkan pemahaman mengenai kontribusi daerah penghasil sawit bagi kesejahteraan petani. Saya berharap diskusi seperti ini terus dikembangkan agar semakin banyak solusi yang bisa diimplementasikan di lapangan,” ujarnya.
Diskusi ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi konkret bagi pemangku kepentingan dalam industri sawit, baik di tingkat daerah maupun nasional.
Urgensi Kontribusi Daerah Penghasil Sawit
Sebagai sentra utama produksi, daerah penghasil sawit memiliki peran penting dalam menentukan kesejahteraan petani. Faktor-faktor yang menjadi perhatian dalam diskusi ini antara lain:
- Pemberdayaan Petani – Penguatan kelembagaan petani dan akses terhadap pendanaan serta teknologi.
- Peningkatan Nilai Tambah – Diversifikasi produk turunan sawit untuk meningkatkan pendapatan petani.
- Keberlanjutan dan Regulasi – Strategi daerah dalam menghadapi kebijakan global seperti European Union Deforestation Regulation (EUDR).
- Infrastruktur dan Logistik – Peran pemerintah daerah dalam memperbaiki akses transportasi dan distribusi hasil perkebunan.
“Para alumni berharap Studium Generale ini dapat menjadi wadah diskusi dan kolaborasi dalam mendukung industri kelapa sawit yang lebih inklusif dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di daerah penghasil utama,” ujar Dwi Cahyono, Alumni Faperta Unilak.