newsuin.online— Tokoh muda Zakaria Ansor Siregar angkat bicara terkait keresahan warga atas maraknya pencurian kelapa sawit milik masyarakat di Desa Simatahari, Padangrie, Kecamatan Kota Pinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (LABUSEL). Ia mendesak aparatur desa dan aparat penegak hukum untuk segera bertindak tegas dan mengambil langkah nyata dalam menangani persoalan ini."Pencurian sawit bukan hal sepele. Ini menyangkut hasil jerih payah masyarakat, menyangkut ekonomi rumah tangga petani yang hidup dari hasil kebun. Aparatur desa dan aparat penegak hukum harus turun tangan langsung," tegas Zakaria saat menghubungi media ini pada senin (14/4/2025).
Zakaria menilai, selain tindakan preventif di lapangan, perlu ada regulasi yang jelas dari pemerintah daerah hingga pusat untuk memperkuat perlindungan terhadap hasil pertanian rakyat, khususnya kelapa sawit. Menurutnya, pencurian yang terus terjadi menunjukkan lemahnya kontrol dan perlindungan hukum terhadap petani kecil."Pemerintah perlu menyusun regulasi khusus yang tegas dalam memberikan perlindungan terhadap hasil kebun rakyat. Jangan sampai petani terus dirugikan karena minimnya kebijakan yang berpihak kepada mereka," lanjutnya.
Sebagai solusi jangka pendek, Zakaria mengusulkan pembentukan satgas keamanan desa yang fokus pada pengamanan hasil kebun masyarakat. Satgas ini bisa bekerja sama dengan pihak kepolisian sektor (Polsek) setempat untuk menjaga kondusivitas dan mencegah tindak pencurian.
Warga Desa Simatahari sendiri sudah sejak lama mengeluhkan aksi pencurian sawit yang dilakukan secara terang-terangan, baik di siang maupun malam hari. Mereka berharap adanya perhatian serius dari pemangku kepentingan agar permasalahan ini tidak terus merugikan masyarakat kecil.
Salah satu warga Desa Simatahari, Herpin Harhap (34), mengaku sudah beberapa kali kehilangan buah sawit di kebun miliknya. Ia merasa kecewa karena hingga kini belum ada tindakan tegas dari aparat."Kami ini sudah capek. Sawit baru saja dipanen, eh besoknya sudah hilang lagi. Yang nyuri itu malah orang desa sendiri, tapi kami yang rugi. Kami butuh perlindungan," keluh Rahmad.
Senada dengan itu, Bapak Mada Harahap (38), seorang petani sawit lainnya, berharap agar pemerintah desa bisa lebih aktif dalam menjaga keamanan wilayah, terutama kebun-kebun rakyat."Kalau begini terus, mau makan apa kami? Harusnya ada ronda malam atau penjagaan. Jangan sampai kami sendiri yang harus hadapi pencuri," tutupnya.