×

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

musim kemarau berkepanjangan hingga akhir bulan Oktober 2025 yang telah diprediksi oleh BMKG: IPMI PALUTA Desak Pemkab Paluta Berikan Solusi Konkret Terkait Musim Kemarau yang melanda Padang Lawas Utara

Rabu, 23 Juli 2025 | Juli 23, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-23T18:39:50Z

"Musim Kemarau 2025 Perparah Krisis Air di Padang Lawas Utara, IPMI PALUTA Desak Pemerintah Bertindak"

"Musim kemarau kini semakin meluas di berbagai daerah di Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya peningkatan angin monsun Australia dalam kondisi normal, yang berpotensi memperluas cakupan wilayah yang memasuki musim kemarau."

"Pada dasarian pertama Juli 2025, sekitar 39% Zona Musim (ZOM) di Indonesia telah mengalami awal musim kemarau. Wilayah yang termasuk di antaranya mencakup sebagian besar provinsi seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan, serta sebagian kecil wilayah Lampung."

Kami dari Ikatan Pemuda Mahasiswa Islam Padang Lawas Utara (IPMI PALUTA) menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas dampak musim kemarau yang melanda berbagai wilayah di Kabupaten Padang Lawas Utara. Kondisi ini telah menyebabkan kesulitan air bersih, menurunnya hasil pertanian, kebakaran lahan, hingga ancaman kesehatan bagi masyarakat.

Oleh karena itu, kami dengan tegas mendesak Pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara untuk:

  1. Segera turun ke lapangan dan memastikan distribusi air bersih ke desa-desa terdampak.
  2. Membangun atau memperbaiki sarana penampungan air, seperti embung, PAM, dan jaringan irigasi di wilayah rawan kekeringan.
  3. Membentuk posko tanggap darurat kekeringan yang melibatkan BPBD, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pertanian untuk memberikan bantuan cepat dan tepat sasaran.
  4. Menyusun rencana jangka panjang untuk mitigasi dampak kekeringan, dengan melibatkan masyarakat melalui program konservasi air dan pelatihan ketahanan pangan.

Musim kemarau bukanlah fenomena baru. Ketidakmampuan pemerintah mengantisipasi dan menangani dampak yang berulang ini mencerminkan lemahnya perencanaan dan kurangnya keberpihakan pada rakyat kecil.

Kami, mahasiswa dan pemuda Padang Lawas Utara, akan terus mengawal isu ini sampai pemerintah benar-benar menunjukkan kerja nyata, bukan hanya janji di atas kertas.

Salman  mengingatkan dampak yang bisa ditimbulkan dari krisis air bersih bagi masyarakat Padang lawas Utara. Menurut Salman, masalah kesehatan yang berdampak kurangnya air bersih seperti infeksi kulit, polusi udara,  gangguan pencernaan, gangguan pernapasan dan penyakit akibat kurangnya kebersihan, serta masalah sosial yang muncul akibat kurangnya akses terhadap air bersih di kabupaten Padang lawas Utara.

Air bersih adalah hak dasar bagi rakyat yang harus dipenuhi oleh negara. Ini diatur dalam konstitusi kita ucap salman.

Kerja sama dan gotong royong semua kalangan harus semakin dimaksimalkan untuk memastikan semua masyarakat kabupaten Padang lawas Utara memperoleh hak untuk mendapatkan akses air bersih,”

Hidup Rakyat! Hidup Petani!

IPMI PALUTA – Bersama Rakyat Melawan Kekeringan.

Referensi :

Artikel CNBC Indonesia "Musim Kemarau Meluas di RI, Awas Lokasi Ini Masih Diguyur Hujan Lebat" selengkapnya di sini: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250721122526-37-650849/musim-kemarau-meluas-di-ri-awas-lokasi-ini-masih-diguyur-hujan-lebat

Informasi tentang cuaca ekstrem dapat dipantau melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.

Baca artikel detikedu, "BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Sampai 25 Juli, Sudah Kemarau Tapi Hujan Masih Lebat" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-8021813/bmkg-waspada-cuaca-ekstrem-sampai-25-juli-sudah-kemarau-tapi-hujan-masih-lebat. 


×
Berita Terbaru Update