×

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kongres BEM SE-Kalimantan Bahas Isu Strategis, Andi Muhammad Akmal Terpilih sebagai Koordinator Pusat

Selasa, 24 Juni 2025 | Juni 24, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-24T05:56:34Z

Peserta Kongres Ke-XII di Universitas Mulia, Balikpapan

Balikpapan, 17 Juni 2025 — Forum Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Kalimantan (BEM SEKA) sukses menggelar Kongres ke-XII di Universitas Mulia, Balikpapan. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, dihadiri oleh sekitar 25 perguruan tinggi dari lima provinsi di Kalimantan, yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Utara.


Kongres tahunan yang diwarnai dinamika forum dan pertarungan gagasan tersebut menghasilkan berbagai keputusan penting, terutama menyangkut isu-isu strategis Kalimantan yang akan digaungkan ke tingkat nasional. Isu pendidikan, kesehatan, sosial, hingga ekonomi menjadi sorotan utama dalam diskusi intensif yang melibatkan delegasi mahasiswa dari berbagai wilayah.


Salah satu hasil penting kongres ini adalah terpilihnya Andi Muhammad Akmal dari Politeknik Pertanian Negeri Samarinda sebagai Koordinator Pusat BEM SEKA yang baru. Selain itu, kongres juga menetapkan koordinator-koordinator isu sesuai bidangnya masing-masing. Dalam agenda penutupan, diumumkan bahwa Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangkaraya akan menjadi tuan rumah Kongres XIII BEM SEKA tahun depan.

Andi Muhammad Akmal dari Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Terpilih sebagai Koordinator Pusat BEM SEKA yang baru.



Namun, di balik kesuksesan forum tersebut, terselip dinamika yang mencoreng semangat kolektif kongres. Muncul klaim sepihak dari pihak Danil Huda dari Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat, yang mendeklarasikan dirinya sebagai koordinator pusat tanpa legitimasi hasil voting forum resmi. Dugaan kuat menyebut bahwa tindakan tersebut dilakukan setelah diketahui bahwa Danil kalah suara dari Andi Muhammad Akmal dalam proses pemilihan sah.


Pihak penyelenggara kongres menyayangkan terbentuknya forum tandingan yang dianggap ilegal dan tidak berdasarkan konsensus peserta resmi kongres. Mereka menegaskan pentingnya menjunjung tinggi hasil musyawarah dan demokrasi internal yang telah disepakati bersama.“Forum ini milik seluruh mahasiswa Kalimantan. Jangan dirusak oleh ego personal atau kelompok yang tidak menghargai proses. Kita sudah bersepakat dalam mekanisme yang adil,” ungkap salah satu peserta forum yang enggan disebutkan namanya.


Dengan terpilihnya kepengurusan baru dan penguatan isu-isu strategis daerah, diharapkan BEM SEKA dapat memainkan peran sentral dalam mengawal aspirasi mahasiswa dan masyarakat Kalimantan secara lebih terstruktur dan progresif ke tingkat nasional.


×
Berita Terbaru Update